Dapatkan Jutaan Rupiah dengan Jual-Beli Bitcoin

Monday, 30 March 2015

Bersenang-senang di Dalam Hutan


Pandangan sebagian orang hutan adalah tempat yang menakutkan serta banyak binatang buas disana,tetapi tidak selamanya hutan adalah tempat yang seperti itu.Hutan juga bisa menjadi sarana rekreasi alternatif,seperti apakah menyenangkannya hutan? langsung saja:

Sunday, 29 March 2015

Siti Nurbaya Bakar,Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Pergantian pemerintahan dari presiden SBY ke Jokowi memang membuat beberapa perubahan termasuk juga kementerian kehutanan yang digabung dengan kementerian lingkungan hidup.Ibu Siti Nurbaya Bakar ditunjuk oleh presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan,Nah kali ini saya akan mengupas sedikit tentang beliau.

Saturday, 28 March 2015

Sejarah Perum Perhutani




Siapa sih yang tidak tahu tentang perum perhutani perusahaan BUMN ini mengelola hampir seluruh kawasan hutan di pulau jawa.Tentunya sebelum menjadi perusahaan yang besar seperti sekarang Perum Perhutani juga mempunyai sejarah yang panjang.Banyak juga lulusan dari SMK Kehutanan Negeri Kadipaten yang bekerja di perusahaan ini.     
 Perum Perhutani adalah perusahaan yang bergerak di bidang Kehutanan (khususnya di Pulau Jawa dan Madura) dan mengemban tugas serta wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Hutan (SDH) dengan memperhatikan aspek produksi/ekonomi, aspek sosial dan aspek lingkungan. Dalam operasionalnya, Perum Perhutani berada di bawah koordinasi Kementerian BUMN dengan bimbingan teknis dari Departemen Kehutanan.
Perusahaan Umum (Perum) Perhutani didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 1972 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1978, selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2001 menjadi PT. Perhutani (Persero), pada tahun 2003 dengan PP No. 30 Tahun 2003 tanggal 11 September 2003 kembali menjadi Perum Perhutani meneruskan usaha – usahanya berdasarkan ketentuan dan peraturan pemerintah  tahun 2010 terbit PP No.72 tahun 2010 tentang Perum Perhutani.
 Sifat usaha dari Perum Perhutani (perusahaan) adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dan kelestarian sumberdaya hutan.
Perum Perhutani mempunyai kisah panjang dalam sejarah pembentukannya, diawali dengan terbentuknya Jawatan Kehutanan dengan Gouvernement Besluit (Keputusan Pemerintah) tanggal 9 Februari 1897 nomor 21, termuat dalam Bijblad 5164. Sejarah hutan di bawah kekuasaan Hindia Belanda itu segera berakhir setelah Indonesia memproklamasikan diri sebagai negara merdeka pada 17 Agustus 1945. Hak, kewajiban, tanggung jawab, dan kewenangan pengelolaan hutan di Jawa dan Madura oleh Jawatan Kehutanan Hindia Belanda q.q. den Dienst van het Boschwezen, dilimpahkan secara peralihan kelembagaan kepada Jawatan Kehutanan Republik Indonesia berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang berbunyi: “Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut undang-undang dasar ini.”
Dengan disahkannya Ketetapan MPRS No. 11/MPRS/1960, seperti tersebut dalam Lampiran Buku I, Jilid III, Paragraf 493 dan paragraph 595, industri kehutanan ditetapkan menjadi Proyek B. Proyek B ini merupakan sumber penghasilan untuk membiayai proyek-proyek A (Tambahan Lembaran Negara R.I. No. 2551). Pada waktu itu direncanakan untuk mengubah status Jawatan Kehutanan menjadi Perusahaan Negara yang bersifat komersial.
Kemudian diterbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 19 tahun 1960 yang ditetapkan dan diundangkan pada tanggal 29 Maret 1961, dan berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 1961 tentang Perusahaan Negara. Untuk mewujudkan perubahan status Jawatan Kehutanan menjadi Perusahaan Negara, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 sampai dengan Nomor 30, tahun 1961, tentang ”Pembentukan Perusahaan-Perusahaan Kehutanan Negara (PERHUTANI)”.
Perum Perhutani merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang awalnya berada di bawah Departemen Kehutanan diberi tanggung jawab dan hak pengelolaan hutan di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur sejak tahun 1972 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 tahun 1972. Wilayah kerja Perum Perhutani selanjutnya diperluas pada tahun 1978 dengan masuknya kawasan hutan Negara di Provinsi Jawa Barat berdasarkan PP Nomor 2 tahun 1978.
Dalam perkembangan selanjutnya, penugasan Perum Perhutani mengalami penyesuaian dengan ditetapkannya PP Nomor 36 tahun 1986 tentang Perusahaan Umum Kehutanan Negara dan disempurnakan pada tahun 1999 melalui penetapan PP Nomor 53 tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani).
 Pada tahun 2001 bentuk pengusahaan Perum Perhutani ditetapkan oleh pemerintah sebagai BUMN berbentuk Perseroan Terbatas (PT) Perhutani melalui PP Nomor 14 tahun 2001. Berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dimiliki PT. Perhutani, bentuk pengusahaan PT. Perhutani tersebut kembali menjadi BUMN dengan bentuk Perum berdasarkan PP Nomor 30 tahun 2003 yang selanjutnya dalam perjalanannya Peraturan Pemerintah tersebut digantikan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2010 yang disahkan pada tanggal 22 Oktober 2010.
Dari sejarah awal berdirinya Perhutani tersebut, terlihat ada fungsi strategis yang diemban oleh perusahaan ini untuk memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk pundi-pundi penerimaan negara. Tugas semacam ini telah Perum Perhutani emban hingga kini, karena sebagai BUMN Perum Perhutani juga harus menjadi lokomotif pertumbuhan perekonomian nasional. Dalam kumparan waktu tersebut, banyak perubahan sosial, ekonomi dan politik yang berpengaruh terhadap Perum Perhutani. Contohnya, pasca reformasi, sebagaimana hutan-hutan yang lain, hutan-hutan Perum Perhutani juga dijarah secara besar-besaran oleh masyarakat. Kondisi ini menyebabkan hutan Perum Perhutani menjadi kerontang bahkan gundul, hingga bisnis Perum Perhutani juga sempat merosot. Dalam konteks inilah, peran strategis Perum Perhutani juga bertransformasi. Jika sebelumnya hanya berperan dalam system perekonomian nasional, pasca reformasi Perum Perhutani juga berperan dalam mendukung sistem kelestarian lingkungan, dan sistem sosial budaya, khususnya dalam memberdayakan masyarakat di sekitar hutan, agar mereka bisa merasakan manfaat adanya hutan di satu sisi. Pada sisi lain masyarakat juga terlibat dalam mengelola dan mengamankan hutan dari penjarahan.
Dalam kondisi hutan yang rusak tersebut, untuk menjalankan fungsi strategis untuk mendukung sistem kelestarian lingkungan hidup, Perum Perhutani kini giat melakukan penanaman hutan.
Kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani seluas 2.446.907,27  Ha, terdiri dari Hutan Produksi (HP)  dan hutan lindung. Luas hutan yang dikelola Perhutani tidak termasuk kawasan hutan suaka alam dan hutan wisata.
Wilayah kerja perusahaan terbagi menjadi 3 Unit dengan 57 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH). Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan perusahaan, Perum Perhutani didukung pula oleh 13 Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM), satuan kerja perencanaan sumberdaya hutan (SDH) yang terdiri dari 13 Seksi Perencanaan Hutan (SPH), dengan rincian sebagai berikut :
1.    Divisi Regional  Jawa Tengah terdiri dari : 20 KPH ; 2 KBM Pemasaran; 2 KBM Industri Kayu; 1 KBM Industri Non Kayu; 1 KBM Agroforestry dan 1 KBM Jasa Lingkungan dan Produksi lainnya serta 4 SPH ; seluas 635.746,78  Ha.
2.    Divisi Regional Jawa Timur terdiri dari: 23 KPH ; 3 KBM Pemasaran; 1 KBM Industri Kayu; 1 KBM Industri Non Kayu; 1 KBM Agroforestry dan 1 KBM Jasa Lingkungan dan Produksi lainnya serta 5 SPH ; seluas 1.134.052,0  Ha.
3.    Divisi Regional  Jawa Barat dan Banten terdiri dari:14 KPH ; 1 KBM Pemasaran; 1 KBM Industri Kayu Non Kayu; 1 KBM Agroforestry Ekologi dan Jasa Lingkungan (AEJ) serta 4 SPH ; seluas 678.244,6  Ha.  Selain itu Perum Perhutani juga memiliki satuan kerja pendukung yaitu Kantor Pusat, 3 Kantor Divisi Regional, 1 Puslibang SDH, 1 Pusdiklat SDM dan 3 Kantor Biro Perencanaan.

Thursday, 26 March 2015

Jaga Alam Dengan Kegiatan Kecil



Halo sobat alam memang sudah menjadi kebiasaan manusia untuk merusak hutan ,Manusia membuat kertas dari kayu dan menulis jagalah hutan kita.Kalau difikir-fikir memang lucu sih,tapi memang seperti itulah kenyataannya.Saya memiliki mimpi untuk menghasilkan mesin oksigen baca juga Mesin Oksigen Sebuah Mimpi Untuk Solusi tapi meskipun itu tercapai  tidak akan mungkin memperbaiki alam ini kalau kebiasaan manusia yang merusak alam tidak dirubah. setidaknya kita bisa mengurangi kerusakan hutan ini dengan memulai dari kegiatan kecil seperti:

1.Jangan Buang Sampah Sembarangan

Memang hal ini kelihatan sepele tetapi kalau semua orang berfikiran seperti ini pasti akan mengurangi bahkan bisa mencegah bencana seperti banjir.Kebiasaan orang Indonesia memang seperti ini susah  untuk diberi tahu dan diberi pengarahan,dan apaabila banjir datang dengan tanpa dosa menyalahkan pemerintah.Ayolah sobat kalau bukan kita sendiri yang merubahnya siapa lagi?.Biasakan membuang sampah ke tempat sampah dan ambilah sampah yang tergeletak pasti alam kita akan terjaga.

2.Menanam Pohon

Alam sudah memberikan segala yang dimilikinya kepada kita,setidaknya beri sedikit timbal balik kepada alam.Bayangkan kalau 1 orang menanam 1 pohon.Pasti akan bisa mengatasi krisis pemanasan global di dunia.Tetapi jangan hanya menanam saja rawat ngi juga pohon tersebut,percuma kan kalau pohon sudah ditanam dan akhirnya mati.Seperti kegiatan penanaman 1000 pohon akan percuma kankalau pohon ditanam tetapi dibiarkan begitu saja?.

3.Kurangi Penggunaan Plastik

Plastik sangat susah untuk diuraikan di alam bahkan membutuhkan waktu lebih dari umur kita untuk terurai,kurangilah penggunaan plastik misalnya membawa belanjaan bawalah tas sendiri hal itu pasti akan mengurangi sampah plastik.Kalau bisa plastic yang masih belum rusak jangan dibuang dulu bisa dipakai kembali.

4.Kurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor adalah penyumbang terbesar pemanasan global dan pelubangan lapisan ozon.Kendaraan bermotor mengeluarkan gas karbomonoksida yang sangat berbahaya bahkan beracun,sementara pengguna kendaraan bermotor semakin bertambah setiap tahunnya.Kalau memang tidak terlalu jauh perginya usahakan untuk berjalan kaki atau menggunakan sepeda,dan kalau bisa gunakanlah kendaraan umum memang sih kendaraan umum juga merusak lingkungan tapi setidaknya hal tersebut bisa berkurang.

Alam memang sudah rusak tetapi kalau kita melakukan hal-hal diatas pasti berangsur-angsur keadaannya akan pulih.Ayo jangan rusak alam kita kalau bukan kita yang memulainya siapa lagi?

Tuesday, 24 March 2015

Pentingnya Bela Diri Untuk Jaga Wana







Ilmu beladiri memang kelihatannya sesuatuu hal yang tidak menarik bagi sebagian orang padahal hal ini adalah hal yang sangat bermanfaat.Selain agar kita menjadi sehat kita juga akan bisa menjaga diri kita apalagi sekarang sedang musim begal,pastinya dengan imu beladiri yang mumpuni itu akan melindungi kita dari berbagai macam bahaya.Banyak sekali ilmu beladiri,Indonesia sendiri juga mempunyai ilmu beladiri asli yaitu pencak silat.

Monday, 23 March 2015

Angsana Si Pohon Berdarah



Angsana(Pterocarpus Indicus) disebut pohon sonokembang adallah pohon yang memiliki kayu yang berkualitas ,kayu yang kuat,awet serta tahan  cuaca banyak digunakan dalam konstruksi ringan atau berat.Warna serta motif kayunya yang kemerah-merahan banyak digunakan untuk meubel ,Sifat kembang susutnya yang rendah setelah kering membuat kayu dari pohon ini cocok untuk membuat alat-alat yang membutuuhkan ketelitian.
Getah dari pohon angsana berwarna merah seperti darah dan disebut juga darah naga, ekstrak dari getah angsana ini dapat digunakan untuk penyembuhan terhadap keracunan.Daun dari pohon ini juga dapat dimanfaatkan sebagai obat seperti diare dan obat kumur untuk sariawan,serta juga bisa digunakan sebagai obat migrain.Rendaman dari daun angsana juga dapat digunakan untuk penumbuh rambut yang sangat efektif caranya yaitu dengan menggunakan rebusan daunnya untuk keramas.Dan daun muda dari angsana dapat digunakan untuk mempercepat matangnya bisul.Ekstrak dari daun angsana ini juga dapat digunakan sebagai pengendali tumor dan kanker.
Angsana juga dapat digunakan sebagai pohon pelindung dan pagar hidup.Perakarannya yang baik serta dapat mengikat oksigen sangat baik untuk memperbaiki kesuburan tanah.Karena tajuknya yang rindang pohon ini juga banyak digunakan sebagai pohon peneduh diperkotaan.
Pada zaman dahulu kayu angsana ini banyak digemari oleh penduduk Indonesia baik karena kualitas kayunya,keindhan motif dan seratnya serata karena kayunya yang besar.Karena sudah hamper punah di alam Indonesia tidak lagi memproduksi kayu ini lagi.Karena jumlahnya yang sedikit ini maka kita harus menjaga kelestariannya dan jangan sampai nanti hanya tinggal kenangan.

Sunday, 22 March 2015

Demam Batu Akik dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

Demam batu akik,ya mungkin bisa disebut seperti itu,akhir-akhir ini batu akik menjadi sangat fenomenal dengan harganya yang sangat fantastis.Bukan hanya orang dewasa saja anak-anak muda juga banyak yang menggandrungi perhiasan yang berasal dari batu alam ini.Memang sekarang ini industri batu akik masih dalam skala rumahan tetapi tidak menutup kemungkinan akan terjadi penambangan besar-besaran.Tentu saja hal itu akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan.

Bencana yang bisa terjadi dikemudian hari:

1.Tanah Longsor
Pengambilan batu akik memang awalnya dari permukaan saja,tetapi tidak menutup kemungkinan akan terjadinya penambangan besar-besaran dan tentunya akan mempengaruhi struktur dan kontur tanah.Sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi longsor.Penggalian akan meluas membentuk terowongan-terowongan di dalam tanah. Sumber-sumbernya perhiasan alam ini pun sering kali berada di lahan miring. Pada akhirnya, kehilangan lapisan batuan akan mengurangi kekuatan tanah untuk menopang dirinya, apalagi saat hujan bahkan gempa Bumi.

2.Merusak Sumber Air
Disetiap tempat tidak pasti ditemukan batu akik,dan setelah penggalian tersebut lahan tersebut tidak dikembalikan seperti semula.Dan itu pasti akan berpengaruh terhadap lanskape alam dan tentunya akan berpengaruh terhadap sumber air.

Dengan mempertimbangkan dampak yang akan terjadi sebaiknya pengambilan batu akik tidak dilakukan secara besar-besaran.Dan dari pihak pemerintah harusnya juga memberi batasan  terhadap pengambilan batu akik sehingga tidak terjadi eksploitasi besar-besaran.


Friday, 20 March 2015

Badak Jawa(Badak Bercula Satu)

Badak hewan yang mempunyai tubuh yang besar dan kuat ini serta memiliki cula.Binatang yang cukup menakutkan memang untuk ukuran herbivora di indonesia sendiri terdapat badak juga yaitu badak jawa(badak bercula satu).Badak jawa, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.

Meski namanya badak jawa tetapi tidak penyebarannya bukan hanya di jawa saja tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok.Spesies ini keadannya sangat memprihatinkan karena jumlahnya di alam bebas yang sangat sedikit serta tidak ada di kebun binatang.Kemungkinan badak ini adalah mamalia terlangka di bumi.Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Populasi yang sangat memprihatinkan ini disebabkan perburuan terhadap culanya yang sangat berharga pada pengobatan tradisional tiongkok.
Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.
Dengan keadaan yang sangat memprihatinkan ini mari kita selamatkan badak jawa eh jadi inget iklan hehe.Karena kelangsungan hidupnya juga sangat penting di ekosistem karena badak memakan biji tumbuh-tumbuhan dan menyebarkannya dengan kotorannya.Jadi sekali lagi ayo selamatkan badak jawa.

Mesin Oksigen Sebuah Mimpi Untuk Solusi


Mesin oksigen memang seperti angan yang mungkin tidak pernah tercapai,tapi gagasan ini juga merupakan mimpi saya yang akan saya wujudkan.Hal ini bisa saja terjadi apalagi dengan kemajuan tekhnolagi yang sangat pesat,dan rupanya mesin oksigen ini sudah mulai tercapai berikut ini adalah mesin oksigen yang sudah berhasil diciptakan:

Wangi Menggoda Cendana


Cendana adalah penghasil minyak cendana dan kayu cendana.Kayunya dapat digunakan untuk aromaterapi,sangkur keris,tasbih serta campuran parfum.Kayu cendana yang berkualita baik bahkan bisa mempertahankan aromanya hingga berabad-abad lamanya.
Cendana di awal hidupnya adalah pohon parasit kecambahnya memerlukan pohon inang untuk tempat tumbuh,karena akarnya tidak sanggup untuk menopang kehidupannya.oleh karena itu sangat susah untuk membudidayakan cendana ini.Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus kualitasnya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi (Santalum spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya, dan oleh karena itu kadar harumnya pun berbeda.
Dari cendana ini kita dapat pelajaran apabila ingin dicari banyak orang,bermanfaat serta dihargai maka kita harum memiliki harum yang sangat menggoda(prestasi) seperti cendana.

Thursday, 19 March 2015

Blora Kota Kecil Penghasil Jati Berkualitas


Blora iya mungkin diantara teman-teman sekalian kurang tahu tentang kota kecil tempat kelahiran saya ini.Kabupaten Blora berada sekitar 127 km sebelah timur kota semarang dan berbatasan langsung dengan provinsi jawa timur.Blora adalah daerah yang panas dan sangat cocok untuk tanaman jati.Perhutani Blora, Kph Randu Blatung, Kph Cepu, yang merupakan daerah penghasil kayu jati kualitas 1 dan terbaik di Indonesia. Kayu jati yang dihasilkan sangat padat, warna dan serat kayu yang sangat indah, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Sebelum terjadinya penjarahan hutan jati, Kabupaten Blora memiliki hutan terluas dan merupakan komoditi unggulan,disusul lahan sawah seluas 46.186,99 hektare dan lahan tegalan (kering) seluas 26.315,34 hektare.
Potensi kayu jati yang cukup melimpah itu, mendorong tumbuh suburnya berbagai kerajinan yang memanfaatkan kayu jati sebagai bahan baku utama, seperti handycraft, seni ukir, kaligrafi, dan mebel kayu bonggol jati. Bahkan, ada wilayah yang menjadi sentra kerajinan yang memanfaatkan bonggol pohon kayu jati yang dianggap tidak bermanfaat oleh pihak Perhutani.

Samin Suku Asli Blora
    Kunjungan Presiden Jokowi di Padepokan Samin

Blora juga terkenal dengan adanya orang-orang samin yang merupakan keturunan, kerabat maupun rakyat dari seorang pejuang bernama Samin Surosentiko yang lahir pada 1859, di Desa Ploso Kedhiren, Randublatung, Kabupaten Blora. Saat masih kecil bernama Raden Kohar yang merupakan seorang Pangeran atau Bangsawan yang menyamar di kalangan rakyat pedesaan dan ingin menghimpun kekuatan dari rakyat bawah guna melawan Pemerintah Kolonial Belanda.

Reklamasi Teluk Benoa(Bali),Perlukah?

Superman Is Dead band beraliran punk rock asal bali ini sedang gencar-gencarnya dengan gerakan bali tolak reklamasi dan tentunya bukan hanya mereka musisi lain yang mendukung gerakan ini bans nostress, Navicula, rapper Kill the DJ, Cinta Ramlan feat Djena Maesa Ayu, Melanie Subono, Seringai, Iwan Fals, Olga Lidya  juga sedang berjuang untuk menolak reklamasi teluk benoa dengan konser bertajuk Svara Bumi di 
Rolling Stone Cafe,Jakarta Selatan.Mereka yang tergabung dalam gerakam ForBali (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa) mengkritisi Peraturan Presiden No. 51/2014 yang mencabut Teluk Benoa dari wilayah konservasi.
Apa itu reklamasi?

Menurut pengertiannya secara bahasa, reklamasi berasal dari kosa kata dalam Bahasa Inggris, to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara spesifik dalam Kamus Bahasa Inggris-Indonesia terbitan PT. Gramedia disebutkan arti reclaim sebagai menjadikan tanah (from the sea). Masih dalam kamus yang sama, arti kata reclamation diterjemahkan sebagai pekerjaan memperoleh tanah.

Sedangkan pengertiannya secara ilmiah dalam ranah ilmu teknik pantai, reklamasi adalah suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan atau lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan. Misalnya di kawasan pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di laut, di tengah sungai yang lebar, ataupun di danau.

Reklamasi di Teluk Benoa
Teluk Benoa terletak di sisi tenggara pulau Bali, dan yang direncanakan untuk direklamasi tepatnya adalah Pulau Pudut. Reklamasi direncanakan seluas 838ha dengan ijin pengelolaan oleh PT TWBI selama 30 tahun, dan pembangunan berbagai obyek wisata di atasnya. PT TWBI menyiapkan dana Rp 30 triliun untuk proyek ini.

Teluk benoa adalah kawasan konservasi Kawasan konservasi memiliki banyak fungsi vital di dalam pelestarian ekosistem. Mereklamasi kawasan konservasi Hal ini ditegaskan dalam Pasal 93 Peraturan Presiden 45/2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita, selain melanggar peraturan tersebut,juga membawa banyak dampak negatif bagi ekosistem maupun kehidupan masyarakat sekitar.

Jadi perlukah reklamasi teluk benoa tersebut?.Tetap jaga ekosistem kita jangan sampai ekosistem kita rusak hanya karena kepentingan pihak tertentu,bumi semakin rusak mau kemana kita kalau bumi kita ini hancur? Mari kita renungkan bersama-sama.

Wednesday, 18 March 2015

Pengaruh Rokok Terhadap Kinerja Jaga Wana


Rokok rasanya sudah tidak asing bagi masyarakat kita,bahkan saya mengamati banyak anak yang terbilang masih masa pertumbuhan dengan santainya merokok.miris memang banyak anak smp bahkan sd yang sudah mengenal rokok.
Apakah ada pengaruh rokok terhadap kinerja jaga wana?
Mari kita kaji bersama,menurut pengamatan saya banyak jaga wana(penjaga hutan)perokok di indonesia sekitar 84% dari jaga wana di indonesia.Apakah hal ini mempengaruhi kinerja dari jaga wana?
Tentu saja pasti ada keuntungan serta kerugian dari merokok itu sendiri.Keuntungannya yaitu jaga wana terbebas dari nyamuk,tentu saja di dalam hutan banyak sekali nyamuk dan di hutan terutama yang nyamuk yang berbahaya yaitu Malaria,Demam berdarah dll.Keuntungan selanjutnya yaitu mengurangi kebosanan,terkadang jaga wana harus menunggui hutan agar tidak ada pencuri kayu atau satwa yang masuk ke kawasan hutan tentunya hal itu sangat membosankan unruk itu untuk menghindari kebosanan merokok.
Nah hal2 di atas adalah keuntungan meeokok dari jaga wana sekarang kita bahas kerugiannya.Disaat menjaga hutan pasti banyak aksi kejar-kejaran dengan para pencuri kayu ataupun pemburu satwa,tentunya hal ini membutuhkan fisik yang kuat dengan merokok pasti berpengaruh terhadap fisik dari jaga wana.Selain itu kita tahu bahwa merokok banyak menyebabkan penyakit dan tentunya banyak juga jaga wana yang pensiun dini akibat penyakit tersebut.Tetapi itu semua tergantung persepsi kita masing-masing toh banyak juga jaga wana yang merokok tetapi kinerjanya lebih baik daripada yang tidak merokok,yang penting tetap jaga alam dan hutan kita agar tetap lestari.

Moratorium PNS Perlukah?


Pasti teman-teman sekalian sudah tahu mengenai rencana moratorium pegawai negeri sipil selama 5 tahun yang akan dimulai pada tahun ini.Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan, moratorium akan berlangsung hingga lima tahun. Moratorium ini, jelas Yuddy, untuk memberikan ruang pada pemerintah melakukan evaluasi terhadap efektivitas jumlah dan kinerja PNS yang ada saat ini.
Tapi perlukah Moratorium tersebut? Mengingat keadaan hutan di indonesia yang bisa dibilang parah dan jumlah jaga wana yang bisa dibilang sedikit.Bayangkan saja 130 Juta Ha Hutan Indonesia Dijaga 8000 Polhut apakah mampu?.
Dan tentunya dibidang kehutanan sendiri pastinya masih membutuhkan banyak personil mengingat jumlah jaga wana tidak seimbang dengan luas hutan di Indonesia.Tentunya jumlah itupun juga pasti akan berubah mengingat banyaknya jaga wana yang sudah berumur,bayangkan saja berapa orang yang pensiun dalam waktu 5 tahun.Dan bayangkan pula kerusakan hutan yang terjadi dengan moratorium tersebut.
Tapi itu kembali kepada pemerintah yang pasti juga sudah mempunyai banyak pertimbangan mengenai hal tersebut,ya berdoa saja moratorium tersebut tidak jadi dilaksanakan agar jaga wana bisa seimbang dengan luas hutan dan hutan kita tetap lestari.

Lestarikan Orang Utan Satwa Asli Indonesia


Orang Utan

Orang utan adalah satwa endemik dari indonesia tepatnya di daerah Sumatra dan Kalimantan,orang utan adalah kerabat dekat manusia dimana tingkat kesamaan DNA orang utan dan manusia adalah 96,4%.Orang utan juga memiliki indra yang sama dengan manusia yaitu pengelihatan,penciuman,peraba,pendengaran dan pengecap.
Orang utan memiliki badan yang besar dibandingkan dengan primata lainnya,tangan yang panjang serta kaki yang pendek dan kuat tanpa ekor.
Orang utan biasanya melahirkan pada usia 7-11 tahun masa mengandungnya juga hampir sama dengan manusia yaitu 8-9 bulan,dan bayi mereka bisa hidup mandiri pada umur 6-7 tahun.Ketergantungan terhadap induk yang sangat lama dibandingkan dengan primata lain.
Orang utan adalah hewan semi soliter,biasanya pejantan dari orang utan hidup sendiri dan betinanya hanya ditemani anaknya,tidak seperti kera besar lainnya yakni simpanse dan gorila yang menghabiskan hidupnya ditanah,Orang utan cenderung menghabiskan hidupnya di pohon.

Ancaman terbesar

Ancaman terbesar kelangsungan hidup orang utan adalah manusia.Banyaknya hutan yang berubah menjadi lahan sawit menggang habitat dari orang utan tersebut akibatnya banyak orang utan yang masuk ke lahan sawit.
Orang utan yang dianggap hama akhirnya diburu dan ada juga kabar yang sampai dimasak menjadi rendang.Sadis bukan saya bahkan tidak bisa membayangkan.
Untuk itu ayo mari kita lestarikan orang utan agar tetap menjadi satwa endemik Indonesia kita ini.

Tuesday, 17 March 2015

Ulin Sang Kayu Besi


Ulin atau yang bernama latin Eusideroxylon zwageri adalah kayu pertukangan yang sangat keras,konon katanya paku pun bengkok saat digunakan untuk kayu tersebut sehingga kayu tersebut juga disebut kayu besi.Ulin tumbuh alami di hutan Kalimantan serta Sumatra bagian selatan.
Tetapi jenis kayu ini sudah terancam punah dikarenakan banyaknya pembalakan liar serta proses pemuliaan alaminya yang sangat sulit,perkecambahan biji ulin sekitar 6-12 bulan dan presentasi hidup kayu ulin ini juga relatif rendah.
Sangat disayangkan memang kayu yang memiliki batang keras bagaikan besi ini sudah sangat sedikit di alam dan mungkin nanti anak cucu kita hanya akan tahu mengenai ceritanya saja.


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae(tidak termasuk)Magnoliids
Ordo       : Laurales
Famili     : Lauraceae
Genus    : Eusideroxylon
Spesies : E. zwageri

Nama binomial:
Eusideroxylon zwageri.

Peluang Bisnis Pohon Sengon


Sengon (Albizia chinensis) adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon peneduh dan penghasil kayu ini tersebar secara alami di India, Asia Tenggara, Cina selatan, dan Indonesia.
Masa panen yang cukup cepat dibandingkan pohon jati yang relatif lama membuat pohon ini menjadi bisnis yang sangat menggiurkan.

Budidaya sengon tentunya membutuhkan tanah kebun yang cukup luas, kalau hanya beberapa meter tentunya hasilnya tidak akan signifikan.

Berapa lahan yang dibutuhkan untuk budidaya sengon?

Jawabannya bisa bermacam-macam, itu tergantung perhitungan kita masing-masing, tetapi di sini saya akan berikan gambaran umumnya agar para pembaca sekalian ada sedikit gambaran.

1. Jarak tanam, anda bisa menanam sengon dengan jarak tanam 3 x 3 M
2. Jika lahan anda 1 Ha berarti anda bisa menanam + 1.100 pohon

Dua gambaran di atas tentunya sudah dapat dijadikan acuan untuk menjawab berapa lahan yang dibutuhkan untuk budidaya sengon.

Dua poin di atas itu pun masih banyak perbedaan pendapat, artinya tidak semua orang mengacu jarak 3x3M untuk tanam pohon, tetapi di atas adalah mayoritas pendapat. Ada juga yang berpendapat 2x3M, kemudian nanti setelah umur sengon dewasa dilakukan pengurangan pohon atau bisa disebut penjarangan dalam bidang kehutanan.Menanam sengon memang membutuhkan lahan yang luas, karena menanam kayu harus di tanah, tidak seperi menanam sayur yang bisa dilakukan di atas air misalnya.
Menanam kayu tentunya bukan iseng, harus dihitung jangka panjang karena ini termasuk investasi, beberapa sumber mengatakan bahwa dengan 1 Ha, jarak tanam 3x3, kemungkinan panen menghasilkan antara Rp.200.000.000 sampai Rp.400.000.000 per hektar.
Jadi kalau lahan cuma 1/8 ha tentunya kurang signifikan hasilnya.

Solusinya "Beli Lahan Kebun Murah"
Itulah kesimpulannya, kalau beli lahan yang mahal BEP-nya akan jadi lama dong.

Perhitungan Laba/Rugi Budidaya Sengon per 1 Hektare

Asumsi-asumsi
1. Biaya Produksi per hektare per tahun Rp6 juta (Rp30 juta per ha per 5 tahun)
2. Jumlah pohon per ha 3.300 (dengan jarak tanam 1m X 3m)
3. Harga jual dalam bentuk kayu log per m3;
a. Diameter 15 Cm, umur 3 tahun Rp.300 ribu (harga sekarang Rp600 ribu)
b. Diameter 20 Cm, umur 4 tahun Rp.400 ribu (harga sekarang Rp700 ribu)
c. Diameter 25 Cm, umur 5 tahun Rp.500 ribu (harga sekarang Rp800 ribu)
4. Pemenuhan Kubikasi
a. Diameter 15 Cm memerlukan 4 pohon.
b. Diameter 20 Cm memerlukan 3 pohon.
c. Diameter 25 Cm memerlukan 2 pohon.
5. Potential Lost 12%

I. Biaya Produksi
a. Penanaman Sengon seluas 1 ha
1 ha X Rp 30 juta Rp 30.000.000
(Angka ini akan terus naik setiap tahun)
II. Pendapatan
a. Penjarangan tahap I (umur 3 tahun)
Diameter 15 Cm atau untuk mencapai 1m3 perlu 4 pohon
Dipanen 660 pohon (20% dari pohon tertanam)
660 : 4 X 300.000 Rp 49.500.000
b. Penjarangan tahap II (umur 4 tahun)
Diameter 20 Cm atau untuk mencapai 1m3 perlu 3 pohon
Dipanen 660 pohon (20% dari pohon tertanam)
660 : 3 X 400.000 Rp 88.000.000
c. Panen Keseluruhan (umur 5 tahun)
Diameter 20 Cm atau untuk mencapai 1m3 perlu 2 pohon
Dipanen 1980 pohon (60% dari pohon tertanam)
1980 : 2 X 500.000 Rp 495.000.000

III. Laba/Rugi
a. Total Pendapatan (a+b+c) Rp 632.500.000
b. Potential lost 12% Rp 75.000.000
c. Biaya Produksi Rp 30.000.000
d. Keuntungan bersih Rp 527.500.000
IV. Bagi Hasil
a. Anda (sebagai investor) : 60% dari Keuntungan bersih
60% X Rp 527.500.000 Rp 316.500.000
(Atau pendapatan Rp 5,2 juta per bulan)

Catatan:harga yang digunakan adalah 50persen dibawah harga sesungguhnya.

Jadi bagaimana berminat untuk budidaya sengon ini,yang perlu diperhatikan untuk budidaya sengon ini adalah telaten dan ulet.Sebelum membudidayakan sengon alangkah baiknya untuk membuat persemaian sengon terlebih dahulu,artikelnya menyusul ya,hehe.



Monday, 16 March 2015

Penerimaan Siswa Baru SMK Kehutanan Negeri Kadipaten 2017/2018

SMK Kehutanan Negeri Kadipaten

Bagi teman-teman yang masih bingung memilih sekolah atau memiliki saudara yang baru lulus smp dan bingung mau melanjutkan kemana bisa mencoba untuk masuk di SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, SMK Kehutanan Negeri Kadipaten adalah sekolah bidang Kehutanan , yang akan di didik dan di bina menjadi seorang Rimbawan . tidak hanya mengenai Menanam pohon tetapi

SMK Kehutanan Negeri Kadipaten



SMK Kehutanan Negeri Kadipaten merupakan salah satu SMK Kehutanan Negeri pola boarding school di Indonesia, selain SMK Kehutanan Negeri : Pekanbaru, Samarinda, Makasar dan Manokwari, yang berada di bawah binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sekolah yang didirikan sejak tahun 2008 ini dirancang untuk memenuhi ketersediaan

Sunday, 15 March 2015

Sejarah Hari Bakti Rimbawan

Selamat hari bakti rimbawan teman-teman sekalian,kita semua tahu hari ini adalah hari bakti rimbawan.awal mula dibentuknya hari bakti rimbawan adalah tanggal 16 Maret 1983, Presiden Soeharto dalam pidato pembentukan Kabinet Pembangunan IV menyampaikan perlunya pemecahan beberapa Departemen yang nantinya akan dikelola secara lebih intensif, termasuk di dalamnya Departemen Pertanian yang ketika itu masih membawahi sektor kehutanan. Sebuah cikal bakal terbentuknya Departemen Kehutanan yang hingga kini diperingati sebagai Hari Bhakti Rimbawan.

Kurun waktut iga dekade lebih memang belum bisa dianggap mewakili perjalanan panjang sejarah pengelolaan hutan di negeri ini yang telah berjalan sejak zaman kolonial. Namun bilangan 33 tahun juga tidak bisa dianggap singkat mengingat telah begitu banyak kebijakan silih berganti yang mewarnai  pembangunan kehutanan dari masa ke masa.Dari era sentralisasi hingga otonomi daerah, dari pengelolaan yang bersifat topdown kepada pengelolaan yang bersifat partisipatif, dari paradigma State Based Forest Management ke paradigma Community Based Forest Management, kesemuanya melahirkan polemik yang tidak bisa diselesaikan semata-mata dengan kiat praktis dan pragmatis.

Perubahan sistem pemerintahan dari otoritarian menuju demokrasi menjadi titik tolak perubahan paradigma pengelolaan berbagai sektor termasuk kehutanan. Hutan yang selama ini dikuasai negara diserahkan pengelolaannya kepada daerah. Pada zaman orde baru, negara dianggap telah melakukan eksploitasi hutan yang alih-alih memberikan kontribusi bagi kesejahteraan rakyat, malah dianggap bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan dan kemiskinan bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor kehutanan. Namun setelah 18 tahun sejak reformasi sebagai tonggak demokrasi dikumandangkan, impian untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan hutan agaknya masih ibarat jauh panggang dari api. Data yang menunjukkan peningkatan laju deforestasi pasca reformasi serta jumlah penduduk miskin yang tinggal di sekitar kawasan hutan merupakan indikasi bahwa otonomi daerah belum berjalan maksimal ke arah cita-cita pemerataan kesejahteraan.

Heru Nugroho (2003), menjelaskan bahwa proses demokratisasi yang awalnya ditujukan untuk mewujudkan pengelolaan kehutanan yang lebih baik, dalam perkembangannya justru membawa kita ke dalam sebuah perangkap demokrasi beku (frozen democracy). Beberapa indikator yang merupakan ciri-ciri dari kondisi frozen democracy antara lain stagnasi ekonomi, lemahnya civil society hingga konsolidasi elit yang tak kunjung terwujud.

Beberapa indikator di atas sedikit banyak bisa menjelaskan kondisi pengelolaan kehutanan saat ini di daerah. Data tentang kemiskinan masyarakat kawasan hutan sebelum dan setelah reformasi membuktikan bahwa terjadi stagnasi ekonomi pada masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor kehutanan. Kesejahteraan yang diharapkan datang setelah adanya desentralisasi ternyata tak kunjung terwujud.

Lemahnya civil society yang merupakan indikator berikutnya dalam frozen democracy, adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Pelibatan masyarakat masih sebatas objek dari program, belum sampai pada tataran ikut serta dalam pengambilan keputusan. Namun pengelolaan hutan yang berbasis pada masyarakat tidak dapat juga diartikan menyerahkan begitu saja pengelolaan tanpa pembinaan dan penyiapan segenap unsur masyarakat yang terlibat di dalamnya. Pengelolaan hutan yang diserahkan kepada kelompok atau wilayah administrasi terkecil dalam masyarakat misalnya, terkadang belum dibarengi dengan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka dalam pengelolaan hutan. Hal ini dikarenakan belum maksimalnya penguatan kelembagaan pada tataran grassroot. Dapat dipahami bahwa birokrasi hari ini adalah warisan dari pemerintahan otoritarian di masa lalu yang terbiasa dengan tipe pemerintahan yang bersifat topdown. Maka hari ini, kita harus mulai menyadari dan mengubah paradigma kita tentang pembangunan kehutanan yang mengarah pada pengelolaan yang bersifat partisipatif. Kita harus benar-benar memahami dan menerima bahwa masyarakat bukan lagi sebagai objek dari demokrasi tersebut tetapi harus ikut serta juga dalam membangun kehutanan di indonesia agar tetap jaya.
Untuk itu dengan semangat Hari Bakti Rimbawan kita jaga hutan kita agar tetap lestari.

Tips Bertahan Hidup di Hutan


Petualangan memang menyenangkan tapi pernahkah teman-teman sekalian bayangkan kalau tiba-tiba tersesat di hutan,tidak ada bahan makanan dan sendirian?
oke kali ini saya bakalan ngasih tips agar bisa bertahan hidup di hutan.
Jika teman-teman sekalian ingin pergi naik gunung atau pergi ke hutan hujan tropis tak berpenghuni ada bererapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

1.Pisau

ini adalah alat yang paling penting agan bawa di hutan.karena tanpa alat ini agan pasti akan kesusahan mencari makanan.

2.Korek Api

yang kedua adalah korek api,memang bisa membuat korek api dengan batu atau kayu yang digesekkan,tetapi itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

3.Garam

Selain untuk memberi rasa pada makanan yang akan agan makan.garam juga bisa menjadi indikator suatu makanan beracun atau tidak.

4.Buat Tempat Berteduh

apabila teman-teman sekalian tidak membawa tenda,bisa membuat tempat berteduh dari daun dan ranting-ranting yang ada,usahakan di tempat tinggi untuk menghindari derangan binatang buas.

5.Cari Sumber Air

hal yang paling penting untuk bertahan hidup adalah air,jika tidak ada sungai maka buatlah wadah untuk menampung air hujan,dan apabila musim kemarau carilah pohon bambu atau rotan iris melintang batangnya biasanya disana ditemukan air.


6.Makan Segala Yang Ada

saat di hutan katak,ular,serangga dan apapun yang kita temukan(kecuali yang beracun) adalah makanan.