Mesin oksigen memang seperti angan yang mungkin tidak pernah tercapai,tapi gagasan ini juga merupakan mimpi saya yang akan saya wujudkan.Hal ini bisa saja terjadi apalagi dengan kemajuan tekhnolagi yang sangat pesat,dan rupanya mesin oksigen ini sudah mulai tercapai berikut ini adalah mesin oksigen yang sudah berhasil diciptakan:
KOMGAS
KOMGAS adalah merek dagang rangkaian mesin penghasil oksigen lokal di Indonesia, adapun mesin didalamnya merupakan buatan asli Jerman dan Amerika.Oksigen yang dihasilkan dapat digunakan untuk industri dan medis.
Rangkaian Mesin Oksigen KOMGAS telah memenuhi standar Alat kesehatan dengan Sertifikat dari Kementerian Kesehatan No.HK.07.Alkes/3/o84/AK.1/2011. Dengan menggunakan mesin penghasil oksigen KOMGAS akan berdampak penghematan yang besar karena tidak perlu tempat penyimpanan, pemeliharaan tabung dan transportasi pengisian tabung. Mesin oksigen Komgas dirancang untuk pemasangan dan pemeliharaan yang sangat mudah praktis.
*Cara kerja sistem
PSA (Pressure Swing Adsorption) adalah suatu proses pemisahan molekul gas oksigen melalui medium zeolite dalam suatu tabung yang disebut dengan molecular sieve bed. Kandungan nitrogen dan gas lainnya akan terperangkap dibawah zeolite dan oksigen akan mengalir ke line berikutnya. Proses ini berlangsung continue sampai kapasitas nitrogen yang terperangkap memenuhi tabung tersebut, kemudian proses akan berpindah ke tabung lainnya dengan system kerja yang sama. Di saat tabung ke dua bekerja, kemudian tabung pertama melakukan regenerasi dengan mengeluarkan gas nitrogen keluar melalui muffler / auto drain.
Tetapi produk ini hanya untuk oksigen yang digunakan untuk orang yang sedang operasi sakit dan lain-lain.Tetapi ini adalah awal yang bagus mimpi saya adalah menciptakan mesin oksigen yang dapat dilepaskan dialam bebas untuk memperbaiki kadar oksigen di alam.Dan pastinya itu akan mengurangi global warming bahkan bisa mengatasi global warming tersebut.
Ya itu mungkin hanya sekedar uneg-uneg mengenai mimpi saya dan semoga saja bisa menjadi kenyataan nantinya.
No comments:
Post a Comment